Halal Bihalal Keluarga Besar BPMPPKB
Membangun Silaturahim, Tingkatkan Kinerja Pelayanan
BALIKPAPAN-- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Balikpapan menggelar halal bihalal bersama seluruh pegawai, staf dan juga mitra dalam pelaksanaan program kerja di aula kantor BPMPPKB, Rabu (3/8) kemarin.
Turut hadir perwakilan dari P2TP2A, Petugas KB lapangan, Konsera, TP PKK, Forum Anak, Balikpapan Pos dan stake holder lainnya.
Acara yang dimulai dengan pembacaan ayat Alquran oleh H Saifuddin, melantunkan surat Al Baqarah dan Al Imran.
Kepala BPMPPKB, Ir Sri Wahyuningsih menyampaikan ucapan terimakasih kepada para undangan yang hadir, dan dalam nuansa kebersamaan dan silaturahim.
"Kegiatan Halal bihalal ini sudah direncanakan saat awal masuk kerja lalu, namun karena kesibukan BPMPPKB dalam mempersiapkan kegiatan Gelar TTG provinsi Kaltim, sehingga baru dapat diselenggarakan pada hari ini," jelas Sri Wahyuningsih yang biasa disapa bu Yuyun ini.
Halal bihalal dan silaturahim yang terbangun bersama seluruh karyawan dan juga mitra BPMPPKB diharapkan semakin meningkatkan kinerja.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelayanan, hingga menjalankan tupoksi menimbulkan kesalahan dan kekhilafan baik sengaja atau tidak, dan telah tulus ikhlas membangun kembali silaturahim lebih erat lagi dalam menunjang kinerja pelayanan di BPMPPKB," haral Yuyun.
Sementara itu dalam tausiyahnya, ustaz H Auliya Rahman Lc, menyampaikan makna halal bihalal yaitu bagaimana kita meminta maaf dan bagaimana kita memaafkan orang lain atas kesalahannya.
" Membawa dendam dan tidak memaafkan itu berat, dan dapat menjadi penyakit hati. Sehingga dengan memaafkan tentunya beban dihati akan hilang dan membuat kita sehat," jelas ustaz yang juga Imam masjid Agung At Taqwa Klandasan ini.
"Sehingga mulai detik ini, kita harus menanamkan dalam diri kita agar bekerja dengan nyaman, enak dan tenang, untuk memaafkan siapapun yang melakukan kesalahan pada kita, dan mulai meminta maaf jika telah melakukan kesalahanpada rekan kerja," jelas Auliya.
Bahkan dirinya mengisahkan seorang pekerja yang sudah hidup berkelebihan, namun masih merasa hidupnya sempit.
"Orang ini meminta nasihat Imam Syafii, dan oleh Imam Syafii diminta agar menghadap sang majikan untuk minta turunkan upah yang semula 5 dirham menjadi 4 dirham, dan ternyata setelah berjalan seminggu orang tadi merasa hidupnya berubah, istrinya mulai taat, anak-anaknya menjadi anak soleh," jelasnya.
Dan ternyata orang tadi masih belum puas, sehingga menemui Imam Syafii lagi dan kembali disarankan hal yang sama, dan setelah dengan upah 3 dirham sehari selaku penjaga gudang ternyata hidupnya bahagia 100 persen.
"Hal ini menjadi ibrah kepada kita, bahwa jika kita memakan harta yang melebihi kemampuan bekerja, tentunya menjadi rezeki tidak berkah. Begitu pula jika dengan kerja keras kita, namun tidak diupah yang sesuai, insya Allah, Allah SWT akan memberikan balasan yang lebih, karena kita ikhlas bekerja karena Allah," ucapnya.
Acara yang ditutup dengan doa bersama, kemudian saling bersalaman untuk saling memaafkan seluruh undangan BPMPPKB dan dilanjutkan menikmati hidangan yang telah disiapkan. (***han)