Solusi Permasalahan Anak Lewat Konsera
BALIKPAPAN- Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP2KB) kota Balikpapan meluncurkan layanan Konseling ramah anak dan remaja (Konsera) di kantor BPMP2KB kemarin (17/15).
Peluncuran resmi rumah Konsera yang berada di dalam lingkaran kantoran Disdukcapil-BPMP2KB ini di lakukan Wali Kota Rizal Effendi didampingi Kepala BPMP2KB Sri Wahjungisih, Ketua P2TP2A Arita Rizal Effendi bersama Jajaran, Kadisdik Muhaimin, Kepala Bappeda serta pejabat lainnya.
Layanan konsera ini dalam rangka membantu masyarakat untuk memecahkan permasalahan dan memberikan solusiyang berkaitan dengan permasalahan dan memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan anak dan remaja. Persoalan anak dan remaja makin kompleks hal ini berpengaruh pada perkembangan mental masyarakat.
Walikota Rizal Effendi mengatakan, pembentukan Konsera ini menjadi bagian keprihatinan atas maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual anak yang terjadi di Balikpapan ini.
Konsera di luncurkan kemarin dengan menempatkan tiga psikolog yang siap memberikan konsultasi dan pendampingan bagi persoalan kasus anak dan keluarga.
“Kita ingin membantu anak-anak kita dan orangtua jika ada problem-problem keluarga mereka bisa konsultasi kepada pskolog kita yang ada di Konsera,” tutur Rizal kemarin.
Kedepanya menurut Rizal, pemerintah kota akan menindaklanjuti dengan pembentukan satgas perlindungan anak baik tingkat kota maupun di sekolah-sekolah untuk menghindari terjadi kekerasan anak dan seksual.
Dari data BPMP2KB sampai hari ini sudah lebih dari 50 kasus kekerasan seksual anak yang mayoritas dilakukan oaring dekat seperti bapak,paman,om,atau kakek bahkan guru mereka.
“Kalau dilihat kasus sudah 50 belum sampai pertengahan tahun. Kasus tahun lalu kan 150 kasus. Angka itu bisa tercapai kalau kita tidak melakukan gerakan-gerakan yang massif di masyarakat untuk menekan itu,” tandasnya.
Diharapkan kehadiran konsera salah satunya itu. Orang tua atau remaja yang galau menghadapi situasi dapat berkonsultasi langsung atau 163 kepada Psikolog.
Untuk satgas pencegahan kekerasan kekerasan seksual anak, terutama akan dibentuk di sekolah-sekolah dan sejumlah kelurahan yang dianggap tinggi tingkat kekerasan seksual anak.
Kepala BPMP2KB Sri Wahjuningsih mengatakan peluncuran konsera ini di rangkai dengan sosialisasi perlindungan anak dan remaja yang melibatkan guru BK di jenjang SMP,SMA,SMK di dinas pendidikan kota Balikpapan.
“Mengingat waktu anak 1/3 mereka ada disekolah dan 2/3 waktu bagi anak dan remaja ada di rumah atau orang tua. Sehingga perlu ada upaya aktif dari sekolah guna memberikan perlindunagan anak,” tuturnya.
Dari sisi kasus kata Yuyun sapaan akrab Sri Wahjuningsih, trannya meningkat baik kekerasan fisik,seksual. “Rata-rata pelakunya orang terdekat seperti ayah,bapak tiri, omnya, kakek bahkan ada guru yang seharunya memberikan perlindungan anak,” ujarnya
Bedasarkan data yang di peroleh P2TP2A pada 2012 36 kasus, 2013 38 kasus, tahun 2014 67 kasus, tahun 2015 lalu 150 kasus dan 2016 ini 52 kasus.
Dalam masyarakat banyak timbul yakni bagaimana menghadapi anak bermasalah tapi tidak boleh dilakukan kekerasan anak. “Sehingga layak akan kehadiran konsera ini menjembatani persoalan anak karena masih banyak masyarakat yang belum pahami tata pola asuh anak bermasalah. Kami sediakan tiga psikolog yang professional,” tutupnya. (tur/vie)